Friday, October 31, 2014

Episode 1 : Sudah Tiba Waktunya. Sudah Tiba Waktunya :D

Assalamualaikum!!!! Lama sudah rasanya tidak mendengar dan memperdengarkan salam penuh doa keselamatan itu disetiap hari :")

Ya. Allah telah menunjukkan kembali kehebatannya, kemahakuasaannya. Saya, putri Indonesia, eehhh, wanita asli Indonesia, berdarah murni Karo (salah 1 dari 8 etnis asli Sumatera Utara), yang hampir seumur hidup tinggal di kota Medan dan menjalani hari bersama keluarga, kini diizinkanNya merajut hari dibelahan bumiNya yang lain.

Melintasi ribuan mil, melewati samudera, terombang-ambing beberapa masa di angkasa, bertemu dunia yang berbeda, merajut hidup dengan gejolak muda

Cottleview Dr, Nanaimo, British Columbia, Canada. Selama 3 bulan kedepan, saya akan bersemayam disini, menatap pohon-pohon raksasa melewati dinding kaca besar menuju bukit penuh rusa dibelakangnya. Ayah, ibu, saudara-saudara perempuan, disini kami tinggal bersama. Kita keluarga, sama seperti yang murni tertaut aliran darah di Pasar 3 Tanjung Sari, Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

Saya tidak bisa menunda lebih lama lagi, kisah ini terus mengalir dari satu masa ke waktu selanjutnya. Sudah terlalu banyak yang tercatat menjadi tulisan buram mempersiapkan semua tulisan ini naik kepermukaan. Saya siap sedia untuk mengulang semuanya, menceritakan kembali kisah yang sudah direncanakanNya dan kejutan-kejutan penuh rahasia.

Sesungguhnya proses ini begitu panjang, semua sudah berawal sejak setengah tahun yang lalu. Semoga akan ada suatu waktu saya dapat menguraikan kembali semuanya sejak saat itu. Hari ini, di pagi hari yang dingin pada musim ketika daun-daun mengatakan sampai jumpa pada rantingnya, di Cottleview Dr, saya akan memulai dari hari pertama saya berada di negara bersistem pemerintahan demokrasi federal ini.


Rabu, 8 Oktober 2014 di Kanada. Kamis, 9 Oktober 2014 di Indonesia
Lima puluh orang pemuda Indonesia ber-attire one biru mendaratkan diri di Vancouver International Airport, setelah perjalanan jauh nyaris dua hari meggunakan pakaian kebanggaan yang sama, yang aromanya tetap baik-baik saja (hahaha).

Takjub, kini kita menginjak bagian bumi yang berbeda :") Bergegas menuju bagian imigrasi, kita mau ditanya-tanya nih, saya sempat berfikir, mungkin wawancara akan menjadi proses sepanjang masa yang tiaaaada habisnya. 

Setelah beberapa waktu bergantian ditanyai petugas imigrasi, kita ber50 lolos!!! \:D/ Namun kebersamaan kita ber50 selama kurang lebih 2 minggu terakhir sudah sampai pada ujungnya...kita akan berpencar menjadi 5 kelompok, menuju 5 lokasi yang berbeda di tanah negeri persemakmuran Inggris.

Whitehorse, Yukon, tempat paling dingin di Kanada. Camrose, Alberta, kota yang simbolnya rose. Haida Gwaii, BC, tempat first nation banyak menempatinya. Duncan, BC, kota kecil yang totem dimana-mana. Nanaimo, Snuneymuwx, harbour city, kota yang santai, yang juga hujan setiap hari. 

Tim Nanaimo dan Duncan akan tetap bersama hingga Volunteering Orientation Camp (VOC) selesai, namun tim lainnya akan terpisah pada detik itu juga. Berangkulan, berfoto bersama, berpisah untuk kembali bertemu lagi nantinya. Saya dan dua kakak terdekat saya, yang setiap hari tidur bersama selama Pre Departure Training (PDT) di Mess Memet Seskoal, Jakarta, yang menghabiskan begitu banyak waktu konyol bersama, juga akan terpisah pada masa itu T_T

Kak Nindy penari sejati nan lincah dari Kalimantan Barat dengan kisah surat cintanya dan uang Rp 1000 dari secret admire di amplop inbox PDT akan berjuang melawan dingin di Yukon. Kak Dika, gadis Jawa Timur yang supel nan ceria dan dalam 2 menit saja bisa langsung melepas kesadaran dirinya akan bertarung ala indian di Haida Gwaii. Setiap hari kita berjuang menutup pintu kamar yang rusak, berlomba mandi super cepat, tidur 2 jam yang nikmat, bermake-up hanya dalam beberapa ketukan notasi nada, saling menjawab couple yang sudah menjemput pada pagi hari "iyaaa sebentar lagi", sempat-sempatnya curhat-curhatan di waktu jeda yang sempit, kecarian kunci kamar siapa yang pegang, surat-suratan lewat inbox padahal tinggal 1 kamar, nekad jemur pakaian di luar sementara yang lain jemur pakaian di dalam, pernah dapat predikat kamar ter-uhuk hingga akhirnya taubat pada malam itu juga, daaaannnnn masih banyaaakkk lagi kisah kita di 3 ranjang yang sengaja kita rapatkan bersama, mempermudah setapak jalan kamar dan juga jalannya kita bergosip, aahh sampai jumpa roommates tersayang, sampai jumpaaaa :")


Setelah semua menuju jalannya masing-masing, tim Nanaimo dan tim Duncan membusungkan dadanya bersemangat menuju bus sekolah yang sudah menunggu. Serius, kita naik bus sekolah!!! XD

Sepanjang perjalanan menuju suatu tempat untuk melaksanakan VOC yang kita pada saat itu belum tahu kemana, kita bernyanyi dan berceloteh dengan riangnya. Hingga pada satu jalan, kita melewati sebuah masjid. Ya! Ada masjid di Kanada! Allahu Akbar :"D

Sesampainya di sebuah pelabuhan, (pelabuhan kali ya?) kita dapat uang jajan pertama, 30 dollar :"D Ferry yang akan kita naiki masih beberapa jam lagi, kita punya jeda waktu untuk apa saja, terutama makan siang. Terakhir kali makan adalah jam 6 pagi di pesawat, dan saat itu sudah jam 3 siang, super lapar! Hahaha. Oke, uang jajan pertama segera terpakai, dengan berbagai pertimbangan mahalnya harga dan kehalalan makanan yang ada, untuk pertama kalinya XD

Singkat cerita, tiba waktu kita menaiki sang kapal. Oke, program kali ini benar-benar plus-plus. Sudah transit di Korea, akan naik kapal yang besar pula. ICYEP 2014 include IKYEP dan SSEAYP :)))))))


Pamerin saman ke penumpang kapal dan bernyanyi-nyanyi riang kerap kami lakukan. Hingga malam tiba, kita diajak untuk melihat sesuatu yang menakjubkan. Ciptaan Allah yang tiada duanya. Bulan, purnama sempurna, bercahaya terang, menemtramkan, memesona, menakjubkan. Bulan malam itu begitu indah. Begitu sempurna. Dingin sekali udara laut pada saat itu, tapi cahaya yang satu itu menyirnakan gigitan dinginnya malam. Kabut yang menyelimuti sekitar menambah dramatis situasi, Dari kejauhan, juga terlihat kerlap kerlip cahaya dari kota di samudera sebrang. Indah :")

Hingga malam semakin temaram, kita sampai di pelabuhan sebrang. Menggunakan mobil, kita menuju kegelapan. Serius gelap, masuk ke hutan-hutan, jalan berlika-liku, tas yang dipangku terasa bertambah berat, hingga semua tak terlihat. Saya tidak lagi sadarkan diri. Tertidur dalam buaian perjalanan.

Beberapa jam kemudian......sampai. Terbangun masih dalam kegelapan, di suatu tempat yang dikelilingi pohon-pohon raksasa dan suhu udara dibawah biasa. Kita tiba disana, tempat VOC akan bermula.

Buru-buru turun dari mobil. Melambaikan tangan dalam gelap, kearah dimana pusat rasa deg-degan berasal. Para Canadian. Ya, mereka hanya beberapa meter jaraknya. Mereka yang akan menjadi bagian dari kehidupan selama 6 bulan kedepan. Mereka yang bisa saja jadi sahabat terdekat, namun juga berpotensi menjadi teman yang tidak cocok dalam segala hal.

Mereka.....orang asing.

Masih dalam gelap, Indonesian sudah turun semuanya dari mobil. Menghampiri mereka yang sudah berbaris rapi, 18 orang Canadian. Bersalaman bergantian, berkenalan, menyebutkan nama masing-masing, mencoba mengingat dalam waktu cepat. Masih dalam gelap, masih hangat oleh deg-degan.

Kemudian kami berjalan menuju ruang utama. Terang. Sangat terang. Pertama kalinya mengamati wajah mereka satu-persatu. Mereka menyambut dengan hangat, namun ada beberapa yang wajahnya agak.....berbeda. Melihat kami dengan....ternganga? *yang pada akhirnya kini jadi dekat juga ;D

Kami memberikan yel-yel andalan, mereka menyambut dengan tarian. Hingga tiba saatnya memilih kamar, Seorang perempuan cantik yang berkulit hitam dan berambut ikal menawarkan bantuannya untuk membawa barang-barang bawaan. Namanya Dahnait, ia baik sekali, dan akhirnya kami sekamar, bersama kak Ewis dan juga Emily. Kenalan lebih jauh, bercerita hal-hal kecil. Super!

Berbenah barang-barang sebentar. Membersihkan diri. Hingga tiba saatnya beristirahat. Excited tingkat maksimal, tidak terasa lelah sedikit pun! :D

*akhirnya selesai juga kisah di hari pertama....akan menyusul catatan beberapa puluh hari berikutnya, stay tune! ;D

Episode 2 : http://rhadiatullah.blogspot.co.id/2014/11/tentang-hari-kedua-yang-ditulis-pada.html