Contoh kasus sebagai refleksi hasil bentukan belajar Gender, saya ambil dari hal-hal yang sangat sesuai dengan diri saya.
Secara seksual, karakteristik biologis saya adalah
seorang perempuan. Saya memiliki ciri primer maupun ciri sekunder seorang
perempuan.
Secara gender, saya juga adalah seorang perempuan,
saya menempatkan diri sebagai perempuan sesuai dengan penghayatan
pengalaman-pengalaman psikologis yang tumbuh dan berkembang berdasarkan faktor belajar dan hormonal
sebagai seorang perempuan.
Namun secara peran seksual, saya tidak selalu
feminine, saya juga dapat menjadi androgynous.
Saya termasuk orang yang sensitif, perasa, mudah
khawatir, mudah lelah, cenderung menyukai hal-hal terorganisir, menyukai
hal-hal manis seperti bunga, pelangi, sinar matahari, hembusan angin, senyuman,
hewan-hewan lucu terutama hamster dan kelinci, cerita-cerita dongeng,
warna-warna ceria yang menyenangkan, persahabatan yang sangat erat, dan hal-hal
khas perempuan lainnya.
Yang membuat saya berpendapat bahwa saya adalah
seorang androgynous, karena ada juga sisi-sisi masculine dalam diri saya. Saya
suka hutan, petualangan, bersepeda, kebebasan, keadilan, ketegasan, kekuatan,
mencoba berbagai hal baru, terus bertahan dalam suatu keadaan, yang cenderung
terkesan masculine.
Kalau orientasi seksual, saya termasuk
heteroseksual, menyukai lawan jenis. Melihat lawan jenis yang charming, saya
merasa “wah... ia menawan”. Namun melihat sesama jenis yang juga charming,
walau menawan, saya merasa biasa saja. :)
0 comments:
Post a Comment