Terharu baca ceritanya mbak Verna Rollins, betapa mulia dan tulus hatinya :”)
Strategi yang ia gunakan : mencari tahu apa yang mereka butuhkan,
menentukan cara menyediakan kebutuhan itu, dan secara teratur mengevaluasi
keberhasilan cara tersebut.
Hmmmm. Ada yang bingung apa yang sedang dibahas ini? Yak,
tidak lari dari judul, pasti penasaran kan? Ayo kita kupas tuntas :D
Jadi, pelajar yang “tidak biasa” adalah anak-anak
yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong
berbakat.
Adapun ketidakmampuan dan gangguan dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Gangguan organ indra
2. Gangguan fisik
3. Retardasi mental
4. Gangguan bicara dan bahasa
5. Gangguan belajar
6. Attention deficit hyperactivity
disorder
7. Gangguan emosional dan perilaku
1.
Gangguan organ indra
a. Gangguan penglihatan
Terdapat sebahagian murid yang menderita gangguan visual
serius, yakni murid penderita low vision dan murid buta.
Jarak pandang anak yang normal adalah 20/20 menurut skala
Snellen, sedangkan anak yang menderita low vision memiliki jarak pandang 20/70
dan 20/200 apabila dibantu lensa korektif. Sehingga, anak tersebut dapat
membaca apabila tulisan di buku menggunakan huruf yang besar-besar ataupun
menggunakan bantuan kaca pembesar.
Anak yang buta, menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk
belajar. Kebanyakan dari mereka buta sejak lahir, namun ada juga yang mulai
buta pada tahun-tahun pertama kehidupan. Di Amerika, sudah disediakan lebih dari 90.000 volume buku audio dan
komputer untuk mereka gunakan secara gratis. Hanya tinggal menghubungi
1-800-221-4792. Di Indonesia kapan dong? :)
b. Gangguan pendengaran
Ada 2 pendekatan pendidikan yang digunakan kepada mereka,
yaitu pendekatan oral (menggunakan metode membaca gerak bibir, speech reading,
dan sejenisnya) dan pendekatan manual (dengan bahasa insyarat dan mengeja jari).
Sekarang, medis dan teknologi sudah semakin maju sehingga bertambah
cara-cara berikut ini :
*pemasangan cochlear dengan pembedahan
*menempatkan semacam alat di telinga yang tidak permanen
*sistem hearing aids dan amplifikasi
*perangkat telekomunikasi, teletypewriter-telephone, dan
RadioMail.
2.
Gangguan fisik
Berupa 2 tipe juga, yaitu gangguan ortopedik (seperti
gangguan karena cedera di otak -cerebral palsy-) dan gangguan kejang-kejang.
Gangguan ortopedik berupa keterbatasan gerak karena ada
masalah di otot, tulang, atau sendi. Dapat
disebabkan problem dalam kandungan, menjelang/sesudah kelahiran, atau
penyakit/kecelakaan pada masa kanak-kanak. Anak pengidap ortopedik dapat berfungsi normal
kembali dalam kelas dengan bantuan alat adaptif dan teknologi pengobatan.
Gangguan kejang-kejang paling sering ditemui jenisnya yaitu
epilepsi, gangguan saraf yang ditandai serangan terhadap sensorimotor. Berbeda
bentuk epilepsinya, namun yang paling umum adalah absent seizures (waktu kurang
dari 30 detik namun bisa sampai seratus kali dalam sehari). Ada juga
tonic-clonic, dimana anak menjadi hilang kesadaran, kaku, gemetar, dan
bertingkah aneh bisa sampai 4 menit.
Obat anti kejang biasanya efektif mengurangi gejala, namun tidak
menghilangkan penyakitnya.
3.
Retardasi mental
Merupakan kondisi sebelum 18 tahun yang ditandai dengan
rendahnya kecerdasan dan sulit beradaptasi dengan lingkungan sehari-hari. Penyebabnya
ialah faktor genetik (down syndrome, fragile x syndrome) dan kerusakan otak (karena
infeksi/faktor lingkungan luar). Ada 4 kategori yaitu intermittent, limited,
extensive, dan pervasive.
4.
Gangguan bicara dan
bahasa
a. Gangguan artikulasi
Problem dalam pengucapan suara secara benar. Dapat diobati
dengan terapi bicara.
b. Gangguan suara
Ucapan tidak jelas, keras, terlalu kencang, terlalu tinggi,
atau terlalu rendah. Dapat dibawa ke spesialin terapi bicara.
c. Gangguan kefasihan (gagap)
Ucapan anak terbata-bata, jeda panjang, atau berulang-ulang. Kecemasan
dapat memperparah keadaan, dianjurkan dibawa ke ahli terapi bicara.
d. Gangguan bahasa
Berkaitan dengan bahasa reseptif (pemahaman bahasa) dan bahasa eksepresif (menggunakan bahasa untuk berekspresi pikiran dan komunikasi).
*kesulitan menyusun pertanyaan untuk memperoleh informasi
yang diharapkan
*kesulitan memahami dan mengikuti perintah lisan
*kesulitan mengikti percakapan, terutama yang cepat dan kompleks
5.
Gangguan belajar
Ketidakmampuan dimana anak :
*punya inteligensi normal/diatas rata-rata
*kesulitan pada satu/lebih mata pelajaran
*tidak punya problem lain seperti retardasi mental
Mencakup kondisi yang ada problem mendengar, berkonsentrasi,
berbicara, membaca, menulis, menalar, berhitung, atau problem interaksi sosial.
Pertama, diidentifikasi terlebih dahulu, kemudian pemfokusan
intervensi pada peningkatan kemampuan pada anak.
6.
Attention deficit
hyperactivity disorder
Ciri-cirinya :
a. Kurang perhatian
b. Hiperaktif
c. Impulsif
Penyebab utama memang masih belum dapat diemukan, namun ada
pendapat yang mengatakan bahwa ADHD terjadi karena rendahnya level
neurotransmitter, abnormalitas prenatal, dan abnormalital postnatal. Selain diberi obat, anak dengan ADHD harus
dididik bertanggung jawab atas perilakunya.
7.
Gangguan emosional dan
perilaku
Adalah problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan
hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi
atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional. Terapi
behavioral berperan penting dalam menghadapinya.
Sekarang kita berpindah ke hal “tidak biasa” yang memukau :D
Anak-Anak Berbakat
Adalah anak dengan kecerdasan diatas rata-rata (IQ 130/lebih)
dan punya bakat unggul di beberapa bidang.
Ciri :
a. Dewasa lebih dini
b. Belajar menuruti kemauan mereka
sendiri
c. Semangat untuk menguasai
Anak-anak berbakat memang mengagumkan, namun apabila merasa
tidak tertantang atau bosan, anak-anak tersebut dapat menjadi sangat buruk. Mulai
dari malas, suka bolos, pasif, hingga apatis.
4 pilihan untuk mendidik anak-anak berbakat :
a. Kelas khusus. Setelah kelas reguler
atau saat liburan.
b. Akselerasi dan pengayaan di kelas
reguler.
c. Program mentor dan pelatihan.
d. Kerja/studi program pelayanan
masyarakat.
Akselerasi merupakan program percepatan sedangkan pengayaan
merupakan program pendalaman. Banyak perdebatan mana yang lebih baik diantara
mereka.
Kutipan yang menarik menurut saya :
Ellen Winner (1997) mengatakan bahwa sering kali anak-anak
berbakat akan terisolasi secara sosial dan tidak mendapat tantangan yang
berarti di kelas. Mereka kerap diejek dan dijuluki “kutu buku” atau “orang aneh”
(Silverman, 1993).
Asik sekali membaca yang ini :
Mereka kerap diejek dan dijuluki “kutu buku” atau “orang aneh”
(Silverman, 1993).
Saya....... dulu, waktu SMA, adalah anak akselerasi ......
Akselerasi adalah masa-masa yang sangat indah.
Ketika orang-orang memandang wah ke rombongan pemakai rompi
dan jas berwarna hijau tosca tua, ketika mereka membicarakan anak aksel dengan kagum
berlebihan (padahal biasa aja), ketika keributan termaafkan karena faktor umur.
Tapi bukan indah karena itu.
Sama sekali bukan.
Karena teman-teman aneh, yang tidak normal, yang jadi tidak
tahu malu kalau bersama mereka, yang fikirannya sering rumit tapi hilang
tiba-tiba, yang kata-katanya pedas namun sangat melindungi, yang saling baku
hantam tapi juga menjaga, kemampuan-kemampuan tidak biasa yang membuat sebal
korban, rencana-rencana luar biasa yang belum semua diwujudkan,
pertengkaran-pertengkaran yang akhirnya bisa tertawa, kejutan-kejutan yang
membuat mabuk jiwa *haha*, pelajaran-pelajaran yang tergantung mood belajarnya
gimana, permainan-permainan dalam kelas, nyanyian-nyanyian seriosa berdinamika piano-forte-piano-forte,
percobaan-percobaan aneh dari kepala, main bola sama-sama, persaingan nol-kekeluargaan
sejuta, setiap hari selalu ada yang beda.
Dengan mereka, nangis-nangisan itu biasa, ketawa jadi
membahana, marah bisa luarbiasa, malu ntah lari kemana, mau cerita pake tatapan mata juga udah terbaca. Mereka sangat istimewa.
Berbakat memang, tapi bukan seperti kesan einstein yang difikir orang-orang.
Daripada rajin, lebih sering tidur. Itu yang terjadi. Namun ada
juga beberapa yang kecerdasan logikanya, matematika luar biasa, bukan saya
pastinya.
Ada yang malas luarbiasa, ada yang berlebihan tak terhingga,
ada yang sangat bijaksana, ada yang mak dewasa, ada yang mengamati penuh
kontribusi, ada yang dendam seram, ada yang manjanya aduhai, ada yang... ada
yang... ada yang... oh tak sanggup, rindu jadinya.
Akselerasi itu percepatan, hemat umur, waktu bersama-sama
yang terasa sekejap, ada sedikit penyiksaan juga, serius kalo mau ujian aja *malah
ada yang ga pernah serius*, ributnya tiada sangka, banyak cap “aneh”, kadang
kalau sama orang luar secara personal malah jadi terlihat bosan, padahal siapa
sangka yang sebenarnya ;)
Sudah ah, jadi kabur postingannya XD Lain kali bikin lagi
ahhhh tentang mereka :D sekarang sudah dulu, istirahattt \(^o^)/ coming soon
yang selanjutnya ;D
0 comments:
Post a Comment