Saturday, March 10, 2012

Psikologi Pendidikan dan Fenomena Pendidikan

waaaaaw sungguh serius judul diatas, benar-benar penting!
inilah topik pertama dalam kontrak kuliah yang akan dipelajari oleh kami anak-anak psi usu '11
~setelah topik pembacaan kontrak terlebih dahulu tentunya

oke, pelan-pelan ya kita bahas...


*sebelum buka buku*

yang terlintas di benak saya, adalah hal-hal yang berkaitan dengan....
belajar, pembelajaran, kejadian-kejadian yang tampak dari proses belajar terkini, step by step pendidikan dalam kancah psikologi, tokoh-tokoh yang berwarna hitam putih di buku, berhubungan dengan sekolah juga iya ni kayaknyaa~

*mulai buka buku*
cover bab ini berwarna maroon, dengan angka 1 berwarna hitam dan tulisan judul bab berwarna putih
ada gambar 2 orang anak perempuan sedang menunjuk suatu daerah pada globe
ada gambar 2 orang anak laki-laki dengan keadaan blur, mungkin sedang melakukan hal yang sama, tapi mungkin juga tidak
lalu dibagian paling bawah.....


Kusentuh masa depan. Aku mengajar
-Christa McAuliffe, pendidik dan astronot Amerika abad ke-20

dapatkah teman-teman rasakan? begitu sarat makna yang beliau katakan
dan........
beliau adalah seorang astronoooot!!!!! *heboh*
boleh jujur ya.... iri ni, kembali teringat cita lama..
jadi astronot itu salah satu keinginan yang dulu begituu kuat, tapi....


haha balik lagi yuk ke pembicaraan seharusnya XD


*membalik lembaran ke halaman selanjutnya*


ada garis besar dan tujuan bab, disebelahnya ada Teaching Stories


balik lagi, balik terus, dibalik, balik, balik, balik, sampe 36 halaman............




dannnnn jreeen jreeeng jreeenggg,
here you are ;) 

Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental.
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.

Secara latar belakang historis, terdapat 3 orang perintis terkemukanya :
1. William James (1842-1910)
Beliau sepertinya adalah seorang dengan tipe kebapakan yang kental. Mister James ini sangat peduli dengan anak, terutama mengenai bagaimana cara bermutu tinggi dalam mengajar anak.Salah satu pendapatnya ialah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran anak.
2. John Dewey (1859-1952)
Ternyata tipe kebapakan juga plus berhati mulia ni. Ada 3 pemikiran luar biasa beliau :
>Anak-anak akan belajar dengan lebih baik apabila mereka aktif
>Bukan hanya akademik yang dibutuhkan anak, namun juga harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi degan dunia diluar sekolah
>Semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya
3. E.L.Thorndike
Beliau sangat perhatian terhadap penilaian, pengukuran, dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Gagasan mengenai psikologi pendidikan harus berbasis ilmiah dan berfokus pada pengukuran  merupakan salah satu kata hatinya.

Eiiitttt. Dapat quote lagi nih dihalaman 6 -> Mengajar : Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan ^-^

Terus ada dihalaman sebelahnya, Cara Mengajar yang Efektif.
Dibutuhkan dua hal utama :
1. Pengetahuan dan keahlian profesional
2. Komitmen dan motivasi

Meliputi hal-hal ini juga :
1. Penguasaan materi pelajaran
2. Strategi pengajaran
    -> Konstruktivisme (individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman)
3. Penetapan tujuan dan perencanaan instruksional
4. Keahlian manajemen kelas
5. Keahlian motivasional
6. Keahlian komunikasi
7. Bekerja secara efektif dengan berbagai latar belakang kultural murid
8. Keahlian teknologi

ahya, Komitmen dan Motivasi juga sangat penting!


sekarang kita terbang ke.......
Riset dalam Psikologi Pendidikan ^-^

Riset ilmiah adalah riset objektif, sistematis, dan dapat diuji. Berlandaskan metode ilmiah yang terdiri dari beberapa langkah :
1. Merumuskan masalah
2. Mengumpulkan data
3. Menarik kesimpulan
4. Merevisi kesimpulan dan teori riset

Metode dalam riset ada 3, yaitu deskriptif, korelasional, dan eksperimental.

agak loncat gapapa ya... dah tengah malam... >_<
jadi... riset selain menyenangkan, juga membuahkan tantangan.
yaitu : etika, gender, etnis dan kultur.

Etika mengutamakan keamanan.
Gender..... memang sudah sering ya. Selain itu sering juga kesimpulan tentang perempuan diambil berdasarkan riset yang dilakukan pada pria. Nahlo...
Etnis dan Kultur, sering sensitif~

*mulai nguap dan super ngantuk*
oke, ini bagian terakhir ;)

Menjadi konsumen yang bijak dari psikologi pendidikan ada juga cara-caranya :
1. Berhati-hati dengan media populer
2. Tahu cara menghindar dari kesalahan membuat kesimpulan
3. Mengenali generalisasi sampel berlebihan pada samel kecil/klinis
4. Berhati-hati, sudi tunggal tidak memberi keputusan final
5. Ingat bahwa studi korelasional tidak bisa membawa kesimpulan sebab akibat
6. Teliti dengan sumber informasi dan evaluasi kredibilitasnya

Alhamdulillah.........
Akhirnyaaaaa \(^v^)/

kalo halaman 33-36 itu contoh kasus aja~

gimana temen-temen? ga jauh beda kan sama tebakan sebelum buka buku tadi? :3

okeeee moga bermanfaat ya ulasan seadanya ini. kalo mau versi lengkapnya, bisa dibaca di buku Psikologi Pendidikan-nya John W. Santrock yang edisi kedua terbitan Kencana Prenada Media Group. kalo versi aslinya yang belum diterjemahin ke bahasa indonesia, itu terbitan McGraw-Hill, sipp

terimakasiiiiiiihhhhh :D selamat merajut imaji ;)

0 comments: