Saturday, March 17, 2012

Refleksi Hasil Bentukan Belajar. Contoh Kasus Classical dan Operant Conditioning


Ini merupakan tugas PUM 2 sebenarnya, tapi untuk berbagi, boleh di post disini :)






Classical Conditioning

   Contoh kasus classical conditioning saya berkaitan dengan masalah remaja.
   Sebenarnya saya agak malu untuk menjadikan ini sebagai tugas untuk contoh kasus, karena ini kisah nyata. Tapi ya sudah, tidak apa-apa.

Unconditioning Stimulus        :  Melihat Orang yang disuka
Unconditioning Respons        :  Rasa Malu
Conditioning Stimulus            :  Bel Istirahat
Conditioning Respons            :  Rasa Malu

   Dulu, saya menyukai salah seorang teman di sekolah yang berbeda kelas. Setiap melihatnya, saya merasa malu. Walau sebenarnya senang juga.
   Awalnya, saya selalu melihatnya hanya ketika berada di ekskul yang sama. Namun, kemudian setelah saya sadar ‘keberadaan’nya, tiap istirahat sekolah saya melihatnya. Dan bel istirahat adalah sebagai penanda bahwa saya akan segera melihatnya. Oleh karena itu, setiap bel istirahat berbunyi, saya jadi malu. Padahal biasanya saya merasa biasa saja kalau mendengar bel istirahat.

UCS (Melihat Orang yang disuka)   menghasilkan   UCR (Rasa Malu)

UCS (Melihat Orang yang disuka) + CS (Bel Istirahat)   menghasilkan   UCR (Rasa Malu)

CS (Bel Istirahat)   menghasilkan   CR (Rasa Malu)

   Namun sekarang kami sudah tidak berada di sekolah yang sama lagi, sehingga stimulus menghilang mempengaruhi respon yang menjadi memudar.


Operant Conditioning

   Kalau contoh kasus operant conditioning saya, kaitannya dengan kehidupan sehari-hari yang sampai sekarang juga masih terus dijalani.
   Saya mengambil contoh untuk positive reinforcement. Yaitu mengenai tersenyum.
   Ketika saya tersenyum pada seseorang, biasanya seseorang tersebut akan membalas tersenyum juga. Dan energi positif dari orang tersebut masuk ke saya, sehingga saya merasakan perasaan yang lebih baik dari sebelumnya.
   Oleh karena itu, operant conditioning yang merupakan belajar penguatan ataupun belajar dari konsekuensi dalam contoh proses positive reinforcement yang telah disebutkan, memberi pengaruh untuk terus mengulang kegiatan yang  memberi positive reinforcement yang memang bertujuan untuk mendapat pengulangan perilaku yang menyenangkan.
   Dalam kasus saya adalah perilaku mendapat balasan senyuman yang membuat perasaan jadi lebih baik tersebut.


teman-teman.... agak panik waktu ngerjainnya, mendadak ngerjain dan lupa deadline itu jam 12 malam atau sampai jam masuk kuliah... jadi ya, bismillah, moga-moga diterima...

sedikit curhat boleh ya >_<
lagi masa lelah sekarang dengan begitu banyaknya tugas, aktivitas
senang sih, tapi capek juga..... :")

dan.....
allahu akbar! allah pasti memberi yang terbaik dengan semua ini
keep fire!!!! ;D



0 comments: